KEDUDUKAN
MANUSIA
Untuk
mengetahui kedudukan manusia ini yang sebenarnya, lebih-lebih menurut ajaran
islam dapatlah diuraikan sebagai berikut :
1. Asal
kejadiannya.
a. Manusia
pertama kali dijadikan dari tanah, sedang proses berikutnya adalah dari sperma.
b. Manusia
dijadikan sejodoh terdiri dari laki-laki dan perempuan.
c. Proses
kejadiannya.
d. Manusia
dilahirkan dalam keadaan suci.
2. Status
dan martabat manusia.
Berdasarkan
firman ALLAH yang terdapat dalam Q.S Adz-Dzariyat 56 :
“Dan tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia
kecuali untuk berbakti.”
Disamping
manusia untuk mengabdi kepada ALLAH sebagai tugas pokok, juga memiliki tugas
sebagai khalifah ALLAH di muka bumi dengan pengertian untuk menterjemahkan
segala sifat-sifat Tuhan ke dalam kenyataan hidup dan kehidupan manusia
sehari-hari dalam batas-batas kemanusiaan.
Untuk
bisa memelihara status dan martabat ini ALLAH memberi kelengkapan-kelengkapan
kepada manusia antara lain, seperti yang dikemukakan Drs. Syahminan Zaini dalam
bukunya Mengenal manusia lewat Al-Qur’an yakni berupa raga, akal alam dan
agama.
Agar
raga/jasmani terpelihara dengan baik hendaknya :
1. Diberi
makan dan minum
2. Diberi
pakaian dan perhiasan
3. Diberi
perumahan
4. Dibersihkan/disucikan
5. Dilindungi
dari bahaya
6. Dipelihara
kesehatannya
7. Ditangkaskan/terampil
8. Diberi
istirahat
9. Dihormati
Manusia
adalah mahluk yamg teristimewa, hal ini dapat dilihat dari :
1. Kejadiannya
yang lebih baik dari mahluk-mahluk yang lain.
2. Kedudukannya
sangat dimuliakan ALLAH.
3. Mengemban
tugas khalifah di bumi, disamping juga mengemban amanah risalah da’wah.
4. Kelebihan-kelebihan
lain menurut Md. Al Hamidy dalam buku jalan hidup muslim, antara lain :
a. Kelebihan
manusia dengan akalnya.
b. Kelebihan
manusia dalam bertempat tinggal.
c. Kelebihan
manusia dalam mencari rezeki.
d. Kelebihan
manusia dalam keturunan.
e. Kelebihan
manusia dalam bermasyarakat.
f. Kelebihan
manusia dalam kemajuan.
g. Kelebihan
manusia dalam keamanan.
h. Kelebihan
manusia dalam mengambil manfaat dan menolak madlarat.
MANUSIA MEMBUTUHKAN
AGAMA
Kebutuhan
agama dapat ditinjau dari berbagai segi, antara lain :
1. Ditinjau
dari segi perkembangan jasmani dan rohani manusia sendiri.
Kedewasaan
jasmaniah ditandai salah satu tanda, antara lain :
a. Cukup
umur 15 tahun.
b. Keluar
sperma.
c. Bagi
wanita sudah menstruasi/haid.
Sedang
kedewasaan rohaniah sukar ditentukan saatnya yang pasti karena hal ini sifatnya
lebih abstrak dari pada kedewasaan jasmaniah.
2.
Ditinjau dari segi kemasyarakatan.
Manusia
adalah mahluk sosial yang berati satu dengan yang lainnya sangat butuh
membutuhkan, tolong menolong dan bantu membantu. Guna kelancaran hubungan ini
dalam masyarakat diperlukan adanya saling pengertian serta memenuhi dan
mentaati norma-norma atau qaidah-qaidah yang berlaku dalam masyarakat.
3. Ditinjau
dari segi kenyataan sejarah.
Pada
suku-suku primitif terdapat kepercayaan naturisme yang berpendapat bahwa pada
benda-benda alam, misalnya angin, gunung, ari, matahari dan sebagainya terdapat
kekuatan gaib. Selain itu ada pula suku-suku bangsa yang menganut kepercayaan
animisme. Mereka menganggap adanya roh pada manusia dan benda-benda lain.
Roh-roh itu tetap hidup setelah jasad mati dan dapt dipanggil untuk diminta
bantuannya. Disamping itu terdapat pula adanya kepercayaan kepada dewa-dewa
yang memegang kekuatan tertentu.
Jelaslah
pada dasarnya di dalam diri manusiaterdapat kepercayaan terhadap sesuatu yang
dianggap paling berkuasa yang dinamakan Tuhan. Agar kepercayaan ini sesuai
dengan fitrah kejadiannya maka sangat diperlukan adanya bimbingan dan
penyelenggaraan pendidikan agama, baik dalam lindungan keluarga atau pemerintah.
4. Adanya
undang-undang dan peraturan pemerintah.
UU
dan Perpu yang berlaku dalam negeri yang dengan peraturan itu mendorong adanya
penyelenggaraan pendidikan agama, sehingga diharapkan seluruh warga negara
dapatlah dengan baik melaksanakan ajaran-ajaran agama.
5. Bersumber
pada ajaran agama, khususnya agama islam.
Islam
sebagai agama yang sempurna mengantar pemeluknya kepada kehidupan yang
berbahagia dan sejahtera baik di dunia maupun di akherat.
6. Menurut
Dr. Zakiyah Drajat bahwa dalam jiwa manusia ada beberapa kebutuhan dan
keinginan yang harus dipenuhi yang kalau tidak terpenuhi manusia akan merasa
gelisah, cemas dan tidak enak. Kebutuhan-kebutuhan tersebut, ialah :
a. Kebutuhan
akan rasa kasih sayang.
b. Kebutuhan
akan rasa aman.
c. Kebutuhan
akan rasa harga diri.
d. Kebutuhan
akan rasa bebas.
e. Kebutuhan
akan rasa sukses.
f. Kebutuhan
akan rasa tahu (mengenal).
AGAM ISLAM
Pengertian
islam secara etimologis berasal dari kata sallama
yang berati menyerahkan, berbaik-baik, damai, menyelamatkan. Juga diambil dari
kata tasallama berati memegang atau
menerima. Juga diambil dari kata salima
yang berati sejahtera dan juga diambil dari kata sullam yang berati tangga atau titian.
Sedangkan
menurut Thabarah pandangan yang paling kuat mengenai arti etimologis islam adalah
bebas dan bersih dari pebyakit lahir dan batin, damai dan tentram, serta taat
dan patuh.
Islam
berarti penyerahan diri, ketaatan dan kepatuhan, kedamaian dan kesejahteraan,
kebersihan lahir dan batin, sikap menerima dan memegang (aturan), selamat, usaha
dan titian.
KARAKTERISTIK AGAMA
ISLAM
Agam
islam memiliki karakteristik yang khusus dan sempurna. Agam islam memiliki
perbedaan dengan agama lain, terutama dengan keistimewaan nama islam yang tidak
dikaitkan dengan nama pembawanya, yaitu Nabi Muhammad. Dalam Al-Qur’an, ALLAH
sendiri menyatakan bahwa ajaran yang diberikan kepada Nabi Muhammad disebut
Islam (Q.S Al-Maidah, 5:3) dan yang dinyatakan sebagai satu-satunya agama yang
diridhai ALLAH sebagai agama (Q.S Ali-Imran, 3:19).
Agama
islam memiliki ciri kesempurnaan, ajarannya tidak hanya mencakup aspek-aspek
ritual saja, melainkan islam juga menuntut para pengikutnya untuk
mengaktualisasikan secara utuh ajarannya dalam setiap segi kehidupan.
Kesempurnaan
islam dapat disimak dan dilihat dari karakteristik ajaran islam berikut ini :
1. Islam
adalah agama Rabbaniah.
Agama
islam memiliki ciri rabbaniah dalam arti memiliki kedekatan yang kuat dengan
Rabnya, yakni ALLAH.
Rabbaniah
islam dalam dua arti :
a. Islam
bersih dari campur tangan manusia.
b. Rabbaniah
islam dapat dilihat dari tujuan akhir semua peribadatan, yakni ridha ALLAH.
2. Islam
agama insaniah/manusiawi.
Agama
yang ajaran dan aturan-aturannya , dismping diperuntukan bagi manusia agar
mereka dapat memiliki kemuliaan, kebaikan, kesempurnaan, keselamatan dunia dan
akhirat, ajaran islam dapat dilaksanakan manusia secara
3. Islam
agam syumullah/universal
Keuniversalan
agama islam berarti agama yang diberlakukan sebagai pedoman hidup yang tidak
dibatasi oleh waktu, ruang dan tempat, untuk semua manusia siapa saja, kapan
saja dan dimanapun berada. Agama islam akan tetap up to date sebagai pedoman
hidup manusia sampai akhir zaman.
4. Islam
sebagai agama Al-Waqi’iyah/kontekstual.
Ciri
konstektual islam berarti mengakui adanya realitas manusia yang mempunyai
perbedaan.
Ciri
konstektual islam juga terkihat pada ajarannya yang rinci dan global, sesuai
dengan fitrah kemanusiaan.
Ciri
konstektual islam juga tercermin dalam prinsip islam yang mementingkan isi dan
makna dibandingkan bentuk material dan petunju, terutama ketika petunjuk itu
harus dipahami dalam konteks masyarakat yang berbeda akibat perbedaan waktu dan
tempat.
5. Islam
sebagai agama Al-Wasthiya/moderat.
Islam
agam moderat artinya islam mempunyai karakter yang memungkinkan manusia dapat
menjalankan hidup dengan seimbang dalam memenuhi kebutuhan fitrahnya, yaitu
bahagia hidup di dunia dan akhirat.
6. Islam
sebagai agama yang relatif rasional.
Islam
relatif rasional karena islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk menggunakan
akal pikiran dalam memahami ajaran islam, namun tidak semua ajaran islam bisa
dinalar oleh manusia sebab keterbatasan kemampuan akal manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar