Powered By Blogger

Jumat, 31 Mei 2013

Pendidikan Agama Islam

KEDUDUKAN MANUSIA
Untuk mengetahui kedudukan manusia ini yang sebenarnya, lebih-lebih menurut ajaran islam dapatlah diuraikan sebagai berikut :
1.      Asal kejadiannya.
a.       Manusia pertama kali dijadikan dari tanah, sedang proses berikutnya adalah dari sperma.
b.      Manusia dijadikan sejodoh terdiri dari laki-laki dan perempuan.
c.       Proses kejadiannya.
d.      Manusia dilahirkan dalam keadaan suci.


2.      Status dan martabat manusia.
Berdasarkan firman ALLAH yang terdapat dalam Q.S Adz-Dzariyat 56 :
Dan tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia kecuali untuk berbakti.
Disamping manusia untuk mengabdi kepada ALLAH sebagai tugas pokok, juga memiliki tugas sebagai khalifah ALLAH di muka bumi dengan pengertian untuk menterjemahkan segala sifat-sifat Tuhan ke dalam kenyataan hidup dan kehidupan manusia sehari-hari dalam batas-batas kemanusiaan.
Untuk bisa memelihara status dan martabat ini ALLAH memberi kelengkapan-kelengkapan kepada manusia antara lain, seperti yang dikemukakan Drs. Syahminan Zaini dalam bukunya Mengenal manusia lewat Al-Qur’an yakni berupa raga, akal alam dan agama.
Agar raga/jasmani terpelihara dengan baik hendaknya :
1.      Diberi makan dan minum
2.      Diberi pakaian dan perhiasan
3.      Diberi perumahan
4.      Dibersihkan/disucikan
5.      Dilindungi dari bahaya
6.      Dipelihara kesehatannya
7.      Ditangkaskan/terampil
8.      Diberi istirahat
9.      Dihormati
Manusia adalah mahluk yamg teristimewa, hal ini dapat dilihat dari :
1.      Kejadiannya yang lebih baik dari mahluk-mahluk yang lain.
2.      Kedudukannya sangat dimuliakan ALLAH.
3.      Mengemban tugas khalifah di bumi, disamping juga mengemban amanah risalah da’wah.
4.      Kelebihan-kelebihan lain menurut Md. Al Hamidy dalam buku jalan hidup muslim, antara lain :
a.       Kelebihan manusia dengan akalnya.
b.      Kelebihan manusia dalam bertempat tinggal.
c.       Kelebihan manusia dalam mencari rezeki.
d.      Kelebihan manusia dalam keturunan.
e.       Kelebihan manusia dalam bermasyarakat.
f.       Kelebihan manusia dalam kemajuan.
g.      Kelebihan manusia dalam keamanan.
h.      Kelebihan manusia dalam mengambil manfaat dan menolak madlarat.

MANUSIA MEMBUTUHKAN AGAMA
Kebutuhan agama dapat ditinjau dari berbagai segi, antara lain :
1.      Ditinjau dari segi perkembangan jasmani dan rohani manusia sendiri.
Kedewasaan jasmaniah ditandai salah satu tanda, antara lain :
a.       Cukup umur 15 tahun.
b.      Keluar sperma.
c.       Bagi wanita sudah menstruasi/haid.
Sedang kedewasaan rohaniah sukar ditentukan saatnya yang pasti karena hal ini sifatnya lebih abstrak dari pada kedewasaan jasmaniah.
2.      Ditinjau dari segi kemasyarakatan.
Manusia adalah mahluk sosial yang berati satu dengan yang lainnya sangat butuh membutuhkan, tolong menolong dan bantu membantu. Guna kelancaran hubungan ini dalam masyarakat diperlukan adanya saling pengertian serta memenuhi dan mentaati norma-norma atau qaidah-qaidah yang berlaku dalam masyarakat.
3.      Ditinjau dari segi kenyataan sejarah.
Pada suku-suku primitif terdapat kepercayaan naturisme yang berpendapat bahwa pada benda-benda alam, misalnya angin, gunung, ari, matahari dan sebagainya terdapat kekuatan gaib. Selain itu ada pula suku-suku bangsa yang menganut kepercayaan animisme. Mereka menganggap adanya roh pada manusia dan benda-benda lain. Roh-roh itu tetap hidup setelah jasad mati dan dapt dipanggil untuk diminta bantuannya. Disamping itu terdapat pula adanya kepercayaan kepada dewa-dewa yang memegang kekuatan tertentu.
Jelaslah pada dasarnya di dalam diri manusiaterdapat kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap paling berkuasa yang dinamakan Tuhan. Agar kepercayaan ini sesuai dengan fitrah kejadiannya maka sangat diperlukan adanya bimbingan dan penyelenggaraan pendidikan agama, baik dalam lindungan keluarga atau pemerintah.

4.      Adanya undang-undang dan peraturan pemerintah.
UU dan Perpu yang berlaku dalam negeri yang dengan peraturan itu mendorong adanya penyelenggaraan pendidikan agama, sehingga diharapkan seluruh warga negara dapatlah dengan baik melaksanakan ajaran-ajaran agama.
5.      Bersumber pada ajaran agama, khususnya agama islam.
Islam sebagai agama yang sempurna mengantar pemeluknya kepada kehidupan yang berbahagia dan sejahtera baik di dunia maupun di akherat.
6.      Menurut Dr. Zakiyah Drajat bahwa dalam jiwa manusia ada beberapa kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhi yang kalau tidak terpenuhi manusia akan merasa gelisah, cemas dan tidak enak. Kebutuhan-kebutuhan tersebut, ialah :
a.       Kebutuhan akan rasa kasih sayang.
b.      Kebutuhan akan rasa aman.
c.       Kebutuhan akan rasa harga diri.
d.      Kebutuhan akan rasa bebas.
e.       Kebutuhan akan rasa sukses.
f.       Kebutuhan akan rasa tahu (mengenal).

AGAM ISLAM
Pengertian islam secara etimologis berasal dari kata sallama yang berati menyerahkan, berbaik-baik, damai, menyelamatkan. Juga diambil dari kata tasallama berati memegang atau menerima. Juga diambil dari kata salima yang berati sejahtera dan juga diambil dari kata sullam yang berati tangga atau titian.
Sedangkan menurut Thabarah pandangan yang paling kuat mengenai arti etimologis islam adalah bebas dan bersih dari pebyakit lahir dan batin, damai dan tentram, serta taat dan patuh.
Islam berarti penyerahan diri, ketaatan dan kepatuhan, kedamaian dan kesejahteraan, kebersihan lahir dan batin, sikap menerima dan memegang (aturan), selamat, usaha dan titian.

KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
Agam islam memiliki karakteristik yang khusus dan sempurna. Agam islam memiliki perbedaan dengan agama lain, terutama dengan keistimewaan nama islam yang tidak dikaitkan dengan nama pembawanya, yaitu Nabi Muhammad. Dalam Al-Qur’an, ALLAH sendiri menyatakan bahwa ajaran yang diberikan kepada Nabi Muhammad disebut Islam (Q.S Al-Maidah, 5:3) dan yang dinyatakan sebagai satu-satunya agama yang diridhai ALLAH sebagai agama (Q.S Ali-Imran, 3:19).
Agama islam memiliki ciri kesempurnaan, ajarannya tidak hanya mencakup aspek-aspek ritual saja, melainkan islam juga menuntut para pengikutnya untuk mengaktualisasikan secara utuh ajarannya dalam setiap segi kehidupan.
Kesempurnaan islam dapat disimak dan dilihat dari karakteristik ajaran islam berikut ini :
1.      Islam adalah agama Rabbaniah.
Agama islam memiliki ciri rabbaniah dalam arti memiliki kedekatan yang kuat dengan Rabnya, yakni ALLAH.
Rabbaniah islam dalam dua arti :
a.       Islam bersih dari campur tangan manusia.
b.      Rabbaniah islam dapat dilihat dari tujuan akhir semua peribadatan, yakni ridha ALLAH.
2.      Islam agama insaniah/manusiawi.
Agama yang ajaran dan aturan-aturannya , dismping diperuntukan bagi manusia agar mereka dapat memiliki kemuliaan, kebaikan, kesempurnaan, keselamatan dunia dan akhirat, ajaran islam dapat dilaksanakan manusia secara
3.      Islam agam syumullah/universal
Keuniversalan agama islam berarti agama yang diberlakukan sebagai pedoman hidup yang tidak dibatasi oleh waktu, ruang dan tempat, untuk semua manusia siapa saja, kapan saja dan dimanapun berada. Agama islam akan tetap up to date sebagai pedoman hidup manusia sampai akhir zaman.
4.      Islam sebagai agama Al-Waqi’iyah/kontekstual.
Ciri konstektual islam berarti mengakui adanya realitas manusia yang mempunyai perbedaan.
Ciri konstektual islam juga terkihat pada ajarannya yang rinci dan global, sesuai dengan fitrah kemanusiaan.
Ciri konstektual islam juga tercermin dalam prinsip islam yang mementingkan isi dan makna dibandingkan bentuk material dan petunju, terutama ketika petunjuk itu harus dipahami dalam konteks masyarakat yang berbeda akibat perbedaan waktu dan tempat.
5.      Islam sebagai agama Al-Wasthiya/moderat.
Islam agam moderat artinya islam mempunyai karakter yang memungkinkan manusia dapat menjalankan hidup dengan seimbang dalam memenuhi kebutuhan fitrahnya, yaitu bahagia hidup di dunia dan akhirat.
6.      Islam sebagai agama yang relatif rasional.
Islam relatif rasional karena islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk menggunakan akal pikiran dalam memahami ajaran islam, namun tidak semua ajaran islam bisa dinalar oleh manusia sebab keterbatasan kemampuan akal manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar